judul

SELAMAT DATANG DAN SELAMAT MEMBACA BLOG KU :)

Sabtu, 13 Desember 2014

Makalah Metode pengembangan perangkat lunak

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Saat ini mulai muncul metodologi-metodologi  pengembangan perangkat lunak yang cukup baik. Setelah sebelumnya mengalami kegagalan pada pengembangan sistem perangkat lunak, kegagalan ini disebabkan karna tidak tersedianya teknik pengembangan perangkat lunak yang baik.
Pengembangan perangkat lunak dapat di artikan menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau  memperbaiki sistem yang telah ada.
Dalam rekayasa perangkat lunak,  metodologi pengembangan perangkat lunak atau metodologi pengembangan sistem merupakan metode yang memberikan teknik untuk membangun perangkat lunak . metode-metode itu menyangkut serangkaian tugas yang luas yang menyangkut analisis kebutuhan, kontruksi program, desain, pengujian, dan pemeliharaan [1].
 Banyak ragam kerangka kerja yang telah di kembangkan selama ini, yang masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan sendiri-sendiri.
Suatu metodologi pengembangan sistem tidak cocok untuk digunakan untuk semua proyek. Masing-masing metodologi mungkin cocok di terapkan untuk suatu proyek tertentu.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan metodologi perangkat lunak ?
2.      Bagaimana proses pengembangan perangkat lunak ?
3.      Apa saja metode pengembangan perangkat lunak  ?

1.3  Tujuan
untuk mengetahui kelemahan dan keunggulan dari pengembangan metode perangkat lunak yang di gunakan.




 BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian  metodologi perangkat lunak
Metode-metode rekayasa perangkat lunak merupakan metode yang memberikan teknik untuk membangun perangkat lunak . metode-metode itu menyangkut serangkaian tugas yang luas yang menyangkut analisis kebutuhan, kontruksi program, desain, pengujian, dan pemeliharaan bedasarkan buku  Roger S. Pressman (2002) yang berjudul Rekayasa Perangkat Lunak.
           
2.2 Proses pengembangan perangkat lunak
Menurut Roger S. Pressman (2002) yang berjudul Rekayasa Perangkat Lunak. Proses pengembangan perangkat lunak adalah perekat yang menjaga bentangan-bentangan teknologi secara bersama-sama dan memungkinkan perkembangan perangkat lunak komputer yang tepat waktu dan rasional.
Fase pengembangan perangkat lunak menurut Roger S. Pressman (2002) dalam bukunya yang berjudul Rekayasa Perangkat Lunak:
1.      Fase Definisi (Definition Phase ) dimana pada definisi ini pengembang perangkat lunak mengidentifikasi informasi apa yang akan diproses, fungsi dan unjuk kerja apa yang akan di butuhkan , tingkah laku sistem seperti apa yang akan diharapkan, interface apa yang akan di bangun, batasan desain apa yang ada, dan kriteria validasi apa yang akan di butuhkan untuk mengidentifikasikan sistem yang sukses.
2.      Fase Pengembangan (Development Phase) dimana selama masa perkembangan perangkat lunak, teknisi harus mendefinisikan bagaimana data dikonstruksikan, bagaimana fungsi-fungsi diimplementasikan sebagai sebuah arsiktektur perangakt lunak, bagaimana detail prosedur akan diimplementasikan, bagaimana interface ditandai (dikarakterisasi), bagaimana rancangan akan di terjemahkan ke dalam bahasa pemrograman (atau bahasa non procedural), serta bagaimana pengujian akan dilakukan.
3.      Fase Pemeliharaan (Maintenance Phase) berhubungan dengan koreksi kesalahan, penyesuaian yang di butuhkan ketika lingkungan perangkat lunak berkembang, serta perubahan sehubungan dengan perkembangan yang disebabkan oleh perubahan kebutuhan pelanggan.

2.3 Metode pengembangan perangkat lunak
1.      Model RAD (Rapid Aplication Development )
menurut Roger S. Pressman (2002) yang berjudul Rekayasa Perangkat Lunak. Rapid Aplication Development (RAD) adalah sebuah model proses perkembangan perangkat lunak sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat pendek ( kira- kira 60-90 hari ). Model RAD ini meruoakan sebuah adaptasi “ kecepatan tinggi” dari model sekuensial linier dimana perkembangan dicapai dengan menggunakan pendekatan konstruksi berbasis komponen.
Tahapan-tahapan dalam RAD menurut Roger S. Pressman (2002) yang berjudul Rekayasa Perangkat Lunak :
·         Business modeling
Aliran informasi diantara fungsi-fungsi bisnis di modelkan dengan suatu cara untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
 informasi apa yang mengendalikan proses bisnis?
 informasi apa yang di munculkan?
 Siapa yang memunculkannya?
 Kemana informasi itu pergi?
 Siapa yang memprosesnya?
·         Data modeling
Aliran informasi yang di definisikan sebagai bagian dari fase business modeling di saring ke dalam serangkaian objek data yang di butuhkan untuk menompang bisnis tersebut. Karakteristik masing-masing objek di dentifinisikan dan hubungan antar objek-objek tersebut di definisikan
·         Proses modeling
Aliran informasi yang di definisikan di dalam fase data modeling di transformasikan untuk mencapai aliran informasi yang perlu di bagi implementsi sebuah fungsi bisnis. Gambaran pemrosesan di ciptakan untuk menambah, memodofikasi, menghapus, atau mendapatkan kembali sebuah objek data
·         Application generation
RAD mengasumsikan pemakaian teknik genarasi ke-4.selain menciptakan perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman generasi ke-3 yang konversional, rad lebih banyak memproses kerja untuk memakai lagi komponen program yang ada (pada saat memungkinkan) atau menciptakan komponen yang bisa di pakai lagi(bila perlu). Pada semua kasus, alat bantu otomatis dipakai untuk memfasilitasi konstruksi perangkat lunak
·         Testing dan turnover
Karena proses RAD menekankan pada pemakaian kembali, banyak komponen program telah di uji. Hal ini mengurangi keseluruhan waktu pengujian. Tetapi komponen baru harus di uji dan semua interface harus di latih secara penuh.

Kelemahan model RAD menurut Roger S. Pressman (2002) yang berjudul Rekayasa Perangkat Lunak :
1)      Bagi proyek yang besar tetapi bersekala RAD memerlukan sumber daya manusia yang memadai untu kmenciptakan jumlah tim rad yang baik
2)      RAD menuntut pengembang dan pelanggan memiliki komitmen di dalam aktivitas rakit file yang di perlukan untuk melengkapi sebuah system di dalam kerangka waktu yang sangat di perpendek. Jika komitmen tersebut tidak ada dari tiap konstituen, proyek RAD akan gagal

Kelebihan model RAD menurut Roger S. Pressman (2002) yang berjudul Rekayasa Perangkat Lunak :
Merupakan sebuah adaptasi kecepatan tinggi dari model sekuensial linier dimana perkembangan cepat di capai dengan menggunakan pendekatan kostruksi berbasis komponen.

1.      Model Spiral
Model spiral pada awalnya di usulkan oleh boehm, adalah model proses perangkat lunak evolusioner yang merangkai sifat iteratife dari prototype dengan cara control dan aspek sistematis model sequensial linier. Di dalam model spiral, perangkat lunak dikembangkan di dalam suatu deretan pertambahan, Menurut Roger S. Pressman (2002) dalam bukunya yang berjudul Rekayasa Perangkat Lunak. Gambar model spiral dapat dilihat pada gambar berikut.

Tahapan-tahapan model spiral menurut Roger S. Pressman (2002) yang berjudul Rekayasa Perangkat Lunak  :

·         Komunikasi pelanggan
Yaitu tugas-tugas untuk membangun komunikasi antar pelanggan dan kebutuhan-kebutuhan yang di inginkan oleh pelanggan
·         Perencanaan
Yaitu tugas-tugas yang dibutuhkan untuk mendefinisikan sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek informasi lain yang berhubungan
·         Analisis resiko
Yaitu tugas-tugas yang di butuhkan untuk menaksir resiko manajemen dan teknis
·         Perekayasaan
Tugas-tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih representasi dari aplikasi tersebut
·         Konstruksi dan peluncuran
Tugas-tugas yang dibutuhkan untuk mengkontruksi , menguji, memasang (install) dan memberikan pelayanan kepada pemakai (contohnya pelatihan dan dokumentasi)



·         Evaluasi pelanggan
Tugas-tugas yang di butuhkan untuk memperoleh umpan balik dari pelanggan dengan didasarkan pada evaluasi representasi perangakat lunak, yang dibuat selama masa perekayasaan, dan diimplementasikan selama masa pemasangan

Kelemahan model Spiral :
1)      Model spiral memerlukan keahlian penaksiran resiko yang masuk akal, dan sangat bertumpu pada keahlian ini untuk mencapai keberhasilan
2)      Model spiral membutuhkan waktu bertahun-tahun samapai kehandalan paradigm baru yang penting ini bisa di pertimbangkan dengan kepastian absolute.

            Kelebihan model spiral :
1)      Tidak seperti model klasik yang berakhir pada saat perangkat lunak sudah di sampaikan, model spiral bisa di sesuaikan agar perangkat lunak computer bisa dipakai selama hidup perangkat lunak computer.
2)      Model spiral menggunakan prototype sebagai mekanisme pengurangan resiko









BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Metode-metode rekayasa perangkat lunak merupakan metode yang memberikan teknik untuk membangun perangkat lunak . metode-metode itu menyangkut serangkaian tugas yang luas yang menyangkut analisis kebutuhan, kontruksi program, desain, pengujian, dan pemeliharaan bedasarkan buku  Roger S. Pressman (2002) yang berjudul Rekayasa Perangkat Lunak.
Proses pengembangan perangkat lunak adalah perekat yang menjaga bentangan-bentangan teknologi secara bersama-sama dan memungkinkan perkembangan perangkat lunak komputer yang tepat waktu dan rasional. Dapat mengetahui metode-metode pengembangan perangakat lunak berdasarkan kelebihan dan kekurangan nya.









Referensi
Pressman S. Roger.2002.Rekayasa Perangakat Lunak.yogyakarta:penerbit Andi

2 komentar: